Friday, January 10, 2020

DEFINISI SUPPOSITORIA

DEFINISI SUPPOSITORIA

           Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rectal, vagina atau uretra.

  Menurut Farmakope Indonesia  Edisi  III, Supositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur, umumnya berbentuk torepedo dapat melarut, melunak atau meleleh pada subu tubuh.
                                                      

MACAM-MACAM SUPPOSITORIA


MACAM-MACAM SUPPOSITORIA
     Berdasarkan tempat pemberiannya suppositoria dibagi menjadi:
      a. Suppositoria untuk rectum (rectal)
    Suppositoria untuk rektum umumnya dimasukkan dengan jari tangan. Biasanya suppositoria     
    rektum panjangnya ± 32 mm (1,5 inchi), dan berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam.  
Bentuk suppositoria rektum antara lain bentuk peluru, torpedo atau jari-jari kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan. Beratnya menurut USP sebesar 2 gram untuk yang menggunakan basis oleum cacao (Ansel,2005 ).

Suppositoria Rectal

     b. Suppositoria untuk vagina (vaginal)
   Suppositoria untuk vagina disebut juga pessarium biasanya berbentuk bola lonjong atau seperti     kerucut, sesuai kompendik resmi beratnya 5 gram apabila basisnya oleum cacao.
Suppositoria Vaginal 

    c. Suppositoria untuk saluran urin (uretra)
 Suppositoria untuk  saluran urin juga disebut bougie, bentuknya ramping seperti pensil,    
 gunanya untuk dimasukkan kesaluran urin pria atau wanita. Suppositoria saluran urin pria  
 bergaris tengah 3-6 mm dengan panjang ± 140 mm, walaupun ukuran ini masih bervariasi satu  
 dengan yang lainnya. Apabila basisnya dari oleum cacao beratnya ± 4 gram. suppositoria untuk 
 saluran urin wanita panjang dan beratnya ½ dari ukuran untuk pria, panjang ± 70 mm dan  
 beratnya 2 gram, inipun bila oleum cacao sebagai basisnya.

    d. Suppositoia untuk hidung dan telinga
Suppositoia untuk hidung dan telinga yang disebut juga kerucut telinga, keduanya berbentuk sama dengan suppositoria saluran urin hanya ukuran panjangnya lebih kecil, biasanya 32 mm. suppositoria telinga umunya diolah dengan suatu basis gelatin yang mengandung gliserin. Seperti dinyatakan sebelumnya, suppositoria untuk obat hidung dan telinga sekarang jarang digunakan.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SUPPOSITORIA

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SUPPOSITORIA 
     Keuntungan Suppositoria:
       a. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung
       b. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam lambung
       c. Obat dapat masuk langsung kedalam saluran darah sehingga obat dapat berefek lebih cepat   
           daripada penggunaan obat peroral
       d. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar
     Kerugian Suppositoria :
       a. Pemakaiannya tidak menyenangkan
       b. Tidak dapat disimpan pada suhu ruang

TUJUAN PENGGUNAAN SUPPOSITORIA

TUJUAN PENGGUNAAN SUPPOSITORIA :
a.  Supositoria dipakai unjtuk pengobtan local,baik di dalam rectum,vagina,atau uretra,seperti pada penyakit haemorroid/wasir/ambeien,dan infeksi lainnya.
b.  Cara rectal juga digunakan untuk distribusi sistemik,karena dapat diserap oleh membran mukosa dalam rectum .
c.    Jika penggunaan obat secara oral tidak memungkinkan,misalnya pada pasien yang mudah muntah atau pasien yang tidak sadarkan diri.
d.   Aksi kerja awal akan cepat diperoleh, karena obat diabsorpsi melalui mukosa rectum dan langsung masuk dalam sirkulasi darah.
e.  Agar terhindar dari perusakan obat oleh enzim di dalam saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hati.

BASIS SUPPOSITORIA

 BASIS SUPPOSITORIA
 Sediaan suppositoria ketika dimasukkan dalam lubang tubuh akan melebur, melarut dan terdispersi.  
 Dalam hal ini, basis supositoria memainkan peranan penting. Maka dari itu basis supositoria harus 
 memenuhi syarat utama, yaitu basis harus selalu padat dalam suhu ruangan dan akan melebur 
 maupun melunak dengan mudah pada suhu tubuh sehingga zat aktif atau obat yang dikandungnya 
 dapat melarut dan didispersikan merata kemudian menghasilkan efek terapi lokal maupun sistemik.      Basis supositoria yang ideal juga harus mempunyai beberapa sifat seperti berikut :
1        1. Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi.
2        2.  Dapat bercampur dengan bermacam-macam obat.
3        3.  Stabil dalam penyimpanan, tidak menunjukkan perubahan warna dan bau serta pemisahan obat.
4        4.  Kadar air mencukupi.
5        5. Untuk basis lemak, maka bilangan asam, bilangan iodium dan bilangan penyabunan harus  
              diketahui jelas.

PERSYARATAN BASIS SUPPOSITORIA

PERSYARATAN BASIS SUPPOSITORIA
          1. Secara fisiologi netral ( tidak menimbulkan rangsangan pada usus, hal ini dapat disebabkan 
              oleh massa yang tidak fisiologis ataupun tengik, terlalu keras, juga oleh kasarnya bahan obat                yang diracik)
2        2. Secara kimia netral (tidak tersatukan dengan bahan obat)
          3.  Tanpa alotropisme (modifikasi yang tidak stabil)
          4. Interval yang rendah antara titik lebur dan titik beku (pembekuan dapat berlangsung cepat                    dalam cetakan,kontraksibilitas baik, mencegah pendinginan mendaak dalam cetakan)
5        5. Interval yang rendah antara titik lebur mengalir dengan titik lebur jernih (ini dikarenakan  untuk 
              kemantapan bentuk dan daya penyimpanan, khususnya pada suhu tinggi sehingga tetap stabil)

Thursday, January 9, 2020

MACAM-MACAM BASIS SUPPOSITORIA

MACAM-MACAM BASIS SUPPOSITORIA
1. Basis berlemak, contohnya : oleum cacao.
2. Basis lain, pembentuk emulsi dalam minyak :campuran tween dengan gliserin laurat.
3. Basis yang bercampur atau larut dalam air, contohnya : gliserin-gelatin, PEG(polyetienglikol).